Infokabaronline.blogspot.com - Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri bercerita soal keakrabannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ia mengaku hingga kini tetap berteman dengan Prabowo meskipun berbeda sikap politik.
"Saya kan tetap temenan, tapi kok anak buahnya begitu ya? Padahal saya sama bosnya enggak ngapa-ngapain, makanya aneh saya sama anak buahnya," kata Megawati saat berbincang dengan milenial di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (7/1).
Tak hanya itu, Megawati mengaku, mantan Danjen Kopassus itu pernah menantikan masakan nasi goreng buatannya. Menurut Megawati, Prabowo sangat menyukai suguhan nasi goreng saat berkunjung ke kediamannya.
"Lalu ada salah satu orang yang dekat dengan Pak Prabowo bilang ke saya, Pak Prabowo suka tanyakan loh 'bu, kapan mau bikin nasi goreng?' Karena nasi goreng saya top loh," kenang Megawati.
Bukan hanya Prabowo, nasi goreng buatan Megawati ternyata juga disukai oleh Presiden ke-4 Gus Dur. Bahkan, saat Gus Dur bersilaturahmi ke kediaman Megawati, selalu minta dibuatkan nasi goreng.
"Dulu Gus Dur telepon, mbak aku teko yo (datang), (buatkan) nasi goreng, nasi goreng, dia mesti minta nasi goreng, itu saya bikin sendiri loh," tuturnya.
Selain itu, Megawati mengatakan, ia dan Prabowo selalu menghargai satu sama lain. Hal ini dibuktikan saat Megawati ingin menghadiri final pertandingan Asian Games 2018 cabang Pencak Silat yang juga dihadiri oleh Prabowo. Menurutnya, Prabowo sangat menunggu kehadirannya dalam kesempatan itu.
"Bayangkan Pak Prabowo pas tahu Bu Mega mau datang dia persiapan. Wah, kalau gitu saya harus menghormati beliau, saya harus ganti pakaian dulu. Terus pas saya datang, ada utusan dari Pak Prabowo bilang kalau Pak Prabowo sudah nunggu Ibu dari tadi, kalau gitu maaf dong, kan saya enggak tahu kalau ditungguin," ungkapnya.
Oleh sebab itu, Megawati heran kenapa banyak para pendukungnya dan pendukung Prabowo tak saling damai menjelang Pilpres 2019. Padahal ia dan Prabowo menjalin hubungan cukup baik selama ini.
"Sekarang kok kayaknya (keutuhan bangsa) mau membelah diri, yang sono, yang sini. Sebetulnya mau jadi apa ya (Indonesia)? Sekarang pemilu mau dibikin gimana, mau dibikin sesuatu, Kita harusnya betul (saling berdamai), ini demi bangsa dan negara loh," pungkasnya.
